Teknik Resampling pada gambar



Banyak desainer yang mengeluh jika mendapati gambar yang “pecah” setelah mengubah ukuran menjadi lebih besar. Sebagaimana kita tahu, bahwa pada pada sebuah gambar digital dengan tipe raster atau bitmap disusun oleh kotak-kotak kecil yang biasa kita sebut dengan pixel. Pada artikel ini, kita akan mengenal metode resizing pada sebuah gambar yang dilakukan oleh software-software pengolah gambar yang sering kita gunakan.


Dikarenakan pixel terkait dengan resolusi , pengecilan dan pembesaran ukuran gambar dengan software tertentu seperti Photoshop atau Fireworks, akan berpengaruh pada kualitas gambar itu sendiri. Pengecilan gambar menyebabkan meningkatnya jumlah ppi pada suatu gambar (ingat, perubahan resolusi gambar, tidak terkait dengan resolusi monitor). Mengecilkan gambar, mungkin tidak akan terlihat penurunan kualitas gambar, selain dimensi/ukuran image mengecil dan bila gambar hasil pengecilan ini dicetak, kualitasnya akan lebih baik.Bila anda melakukan pembesaran (dengan zoom tool) atau resizing gambar, gambar akan terlihat seperti kotak-kotak, resolusi yang menyusun gambar tersebut menjadi lebih kecil dikarenakan resizing atau zooming tersebut hanya memperbesar ukuran tampil dari pixel. Hasil dari resizing ini, tentu sangat tidak diharapkan, gambar akan terlihat lebih kasar.


Pada software aplikasi pengolah grafis seperti Photoshop, Fireworks, Paintshop Pro, atau Gimp pada Linux, hal tersebut dapat diperbaiki menggunakan metode resampling . Resampling adalah pembuatan pixel baru untuk memperbaiki gambar akibat resizing, hingga tampilan gambar menjadi lebih baik.Menggunakan metode resampling, program aplikasi pengolah gambar akan menambahkan pixel-pixel baru diantara pixel yang diresize, Secara matematis program akan memperkirakan warna dan pixel baru untuk ditambahkan diantara warna pixel-pixel yang berada didekatnya. Prosesnya disebut interpolation. Pembesaran gambar dengan cara ini sebenarnya tidak mengubah resolusi dari gambar.Metode dari resampling ini ada beberapa, tapi yang sering kita kenal adalah: Billinear dan Bicubic .Billinear: Pada pembuatan pixel baru, metode ini mengacu pada 4 pixel yang berada di dekatnya, di bagian atas, bawah, kiri, dan kanan. Dari keempat warna pixel tersebut kemudian ditentukan pixel baru dengan warna yang merupakan warna campuran dari keempat pixel.


Metode Billinear juga menggunakan antialias untuk menghindarkan penajaman pada sisi-sisi objek atau gambar. Hal tersebut akan mengakibatkan gambar akan bersifat soft atau sedikit blur.Bicubic: Prinsip kerja dari bicubic pada dasarnya sama dengan Billinear namun metode resampling yang digunakan mengacu pada 8 pixel yang terdapat disekitar pixel yang akan dibuat, pixel pixel tersebut adalah pixel yang digunakan pada billinear ditambah pixel-pixel diagonal pada pixel yang akan dibuat.Tidak ada petunjuk baku mengenai penggunaan kedua metode ini, namun menurut user manual dari Paint Shop Pro gunakan Billinear untuk memperkecil gambar, kemudian Bicubic untuk memperbesar gambar. Tentunya Anda dapat bereksperimen dengan kedua metode ini, dan pilihlah metode yang menurut Anda lebih baik.


Disamping itu terdapat metode lain, namun metode tersebut tidak termasuk menggunakan metode interportion, diantaranya adalah:Nearest Neighbor : Sebenarnya resampling ini tidak menggunakan metode interpolation, tapi lebih pada penggunaan banyaknya warna tertentu pada suatu gambar.Pixel Resize : Metode ini sama hasilnya seperti Anda memperbesar gambar dengan Zoom tool.

0 komentar:

Posting Komentar

Email subscribe

Daftar dan dapatkan artikel iprodsign multimedia via email.

Copyright © 2011, All Right Reserved. Powered by iprodsign multimedia